![]() |
Dok.foto : istimewa. |
KLAPANUNGGAL|BOGOR,–Kegiatan acara rencana Wisuda dan Study Tour Pondok pesantren (Ponpes) modern perpaduan Daarul Mughni al-Maaliki Desa Cikahuripan, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor ke luar wilayah Jawa Barat menuai polemik.
Pasalnya sejumlah orang tua siswa/santri mengungkapkan keluhannya adanya dugaan pemaksaan agar ikut dalam perjalanan yang dijadwalkan berlangsung selama 4 hari keliling ziarah wali songo dengan beban biaya yang lumayan cukup besar.
"Awalnya acara wisuda sama studi tour tanggal 5 sampai 9 April, lalu ada perubahan jadwal (diundur) pada tanggal 12 sampai 16 Mei 2025. Karna cicilan pembayaran informasi katanya belum semuanya pada lunas", ucap sumber orang tua murid yang namanya enggan di sebutkan kepada suarapubliktvnews.
Keluhan beban biaya yang ditentukan per siswa sebesar 3,4 juta rupiah dengan Kondisi ekonomi saat ini dirasa tidak memihak kepada kelas ekonomi menengah ke bawah. Selain itu juga ada beban biaya-biaya di ponpes yang harus di bayarkan dan memikirkan uang saku anaknya, Namun hal tersebut seolah tidak menjadi pertimbangan besar oleh pihak yayasan atau ponpes.
"Wisuda dan studi tour keluar daerah, coba bayangkan pak, biaya kewajiban di ponpes sudah berapa, belum lagi saya harus memikirkan ongkos uang saku anak buat di sana, jujur aja saya harus cari pinjaman buat cari uangnya", keluhnya orang tua murid.
Sementara pihak yayasan/Ponpes Daarul Mughni al-Maaliki, Ustadz H.Ali Surahman selaku Kepala bagian keangan saat di konfirmasi via pesan Whatsap hingga kini belum memberikan tanggapan apapun soal rencana keberangkatan wisuda dan Studi tour keluar Jawa Barat. Sabtu (03/05/25).
Padahal sudah jelas larangan Studi tour melalui surat edaran yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi berlaku untuk semua sekolah, baik itu sekolah negeri maupun swasta.
Social Header