![]() |
Aktivitas kendaraan Mobil Pickup yang diduga muatan tabung gas LPG 3 Kg bersubsidi yang akan di oplos ke tabung gas non subsidi di wilayah Kec.Tajur Halang, Kab.Bogor. |
SUARAPUBLIKTVNEWS.COM, -Maraknya praktik bisnis pengoplosan gas ilegal yang terjadi di wilayah hukum Kabupaten Bogor, sangat leluasa menjalankan aksinya dengan lancar tanpa hambatan dan tanpa adanya sentuhan aparat yang seolah-olah praktik bisnis ilegal tersebut kebal dengan hukum.
Aktivitas yang terlihat awak media saat mendatangi lokasi banyaknya kendaraan mobil Pick Up yang bermuatan ratusan tabung gas dari muatan tabung gas bersubsidi dan non subsidi yang di selimuti dengan terpal, aktivitas itu terjadi di Desa Tonjong, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor,Jawa Barat, Selasa (27/02/2024).
Menurut informasi yang didapat dari masyarakat sekitar dengan nama samaran, sebut saja Tarmin (43) tahun, bahwa kegiatan gas ilegal ini sudah cukup lama, dan kegiatan ini tak terendus polisi maupun satgas migas sehingga bebas dan leluasa.
"Kegiatan tersebut sudah lama terlihat, bahkan jika nongkrong di sepanjang jalan ini mobil-mobil muatan tabung gas banyak lewat, tapi sampe sekarang tak tersentuh hukum," ujarnya
Menurutnya, praktek pengoplosan gas tersebut diduga dibekingi oleh oknum aparat dan oknum instansi terkait, sehingga mafia gas ini dapat melakukan kegiatannya berjalan dengan lancar.
"Makanya mereka bebas dan lancar dalam melakukan kegiatan, ya kalau menurut saya nih, saya duga pastinya ada bekingan dari oknum aparat atau siapa gitu yang bisa jadi lancar aman sampai sekarang, kalau saya cuma warga biasa pak ngak berani cuma tau aja ada pengoplosan disitu," ucapnya.
Wargapun berharap kepada aparat penegak hukum agar segera menindak para mafia gas oplosan agar di tangkap, yang menurutnya sudah di anggap resah Karana mengetahui akan bahaya gas oplosan ilegal yang berada di wilayahnya.
"Ya saya sebagai warga lingkungan kalau bisa segera di tangkap sama polisi atau sama orang Migas, kan saya tau hampir setiap hari pengoplosan jalan sampai malam bahkan sampai jelang pagi dan di tambah lagi itu kan ngoplosnya di tempat lahan terbuka tetep aja bahaya, malah bisa jadi bom waktu meledak, ya pokoknya di tangkaplah pak," harapnya.
Selain informasi dari warga, di hari yang sama saat awak media mendatangi lokasi tempat pengoplosan, di temui dengan inisial (RD) yang mengaku sebagai koordinator atau pengurus di lapangan membenarkan keberadaan aktivitas pengoplosan gas bersubsidi ke tabung gas yang non subsidi dan berjalan beberapa bulan ini.
"Iya bang saya di sini sebagai pengurus dilapangan, kita Januari kemarin sempat tutup sebentar, kita sudah jalan dari bulan November 2023 kemarin dan di bulan Februari ini kita jalan",terangnya RD kepada wartawan.
Sambung dia, (RD) ketika di tanya awak media dia tidak menjelaskan dengan gamblang pemilik atau bosnya yang diduga sebagai oknum aparat hukum.
"Kalau saya orang biasa bang (sipil) bukan anggota, kemarin-kemarin kita ada juga yang jaga dari anggota kopassus bukannya aman ya malah gak aman dilapangan, makanya sekarang saya yang jadi pengurus, ya kalau pemilik mah, itu mah isu aja kali bang bukan aparat,ya adalah",katanya.
Dari hasil investigasi dan informasi yang di himpun awak media diduga praktik bisnis ilegal itu salah satu jaringan sindikat mafia gas Oplosan bersubsidi dan adanya bekingan oknum Aparat penegak hukum (APH) yang hingga kini bisnis itu masih berjalan lancar tanpa adanya sentuhan Hukum.
(Red-)
Social Header