Pendistribusian Oleh Agen Subsidi PT.Asnide Kurnia Gemilang Di Cileungsi Diduga Tidak Tepat Sasaran

Dok.foto istimewa : Mobil Agen LPG 3KG bersubsidi PT.Asnide Kurnia Gemilang yang terlihat keluar dari lahan garapan eks Garuda diduga selesai aktivitas bongkar muat gas bersubsidi.

CILEUNGSI||BOGOR,–Penyelewengan dalam pendistribusian LPG (Liquefied Petroleum Gas) tabung 3 kilogram bersubsidi yang tidak tepat sasaran masih marak terjadi diwilayah hukum Polres kabupaten Bogor.

Salah satunya perpanjangan tangan Pertamina oleh Agen gas 3 kilogram subsidi PT.Asnide Kurnia Gemilang yang beralamat di Kp.Cikululu RT 001 RW 001, Desa Cipenjo, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, diduga tidak sesuai dalam pendistribusian tabung gas 3kg bersubsidi yang mana di peruntukan untuk masyarakat miskin atau kurang mampu.

Hal itu diketahui dengan terlihatnya kendaraan Agen Pertamina jenis Cold Disel dengan nomor kendaraan F 8246 HH Milik PT.Asnide Kurnia Gemilang keluar dari sebuah lahan bekas hotel Garuda yang telah selesai melakukan aktivitas bongkar muat. Lokasi tersebut diketahui sebagai zona merah yang mana sebagai lahan praktik ilegal pengoplosan gas bersubsidi yang di lakukan oleh pelaku yang semakin menjamur tumbuh subur dan menjadi surganya para mafia gas oplosan bersubsidi.

Ex garuda/garapan diketahui ke absahan lahan tersebut yang masih di pertanyakan status yang sebagian masuk dalam wilayah desa dayeuh, itu adalah lahan yang tidak banyak penduduk namun ada pangkalan Gas 3kg yang di akui oleh PT.AKG.

Dalam penelusuran awak media saat mendatangi alamat yang sesuai tertera pada papan nama di kendaraan tersebut, ketika ditemui salah satu pekerja yang diminta untuk bisa bertemu pemilik agen PT AKG, ia mengatakan sedang tidak di tempat.

"Maaf Pak orang kantornya lagi keluar", kata salah satu karyawan kepada wartawan.

Dari informasi yang didapatkan oleh salah satu karyawan, disebut Arif sebagai penanggung jawab agen LPG 3kg bersubsidi milik PT.Asnide Kurnia Gemilang.

Terpisah, dihubungi Arif sempat di tolak melalui telepon selulernya dan saat dikonfirmasi via pesan WhatsAp soal dugaan yang telah di sampaikan, ia membalas dengan respon kembali bertanya dan seolah-olah tidak tau dalam hal pendistribusian yang di lakukan oleh agen tersebut.

"Dan jelaskan ada temuan apa ya, Biar kami konfirmasi pangkalan dri agen kita", tanya Arif balas via WhatsAp kepada wartawan.

Seolah menghindar, balasan pesan via WhatsAp Arif mengatakan dirinya sedang sibuk.

"Sya mash bnyak kerjaan", singkatnya Arif pada wartawan.

Sementara, tokoh masyarakat Desa Dayeuh H.Muhammad Yani sangat khawatir dengan adanya aktivitas bisnis ilegal gas oplosan di wilayah pemukiman kirab dan lahan garapan bekas hotel Garuda.

"Adanya kegiatan gas oplosan di dua lokasi, kirab dan lahan garapan pastinya kami sangat khawatir dan sangat membahayakan warga jika meledak", Ujarnya Tokoh masyarakat.

Lanjut masih kata dia, H.Yani juga mengatakan soal adanya aktivitas bongkar muat gas bersubsidi yang di lakukan oleh Agen di lokasi tersebut menduga di salah gunakan oleh oknum yang meraup keuntungan yang tidak tepat sasaran.

"Bagaimana pengawasan pihak Pertamina soal dugaan distribusi gas LPG bersubsidi yang tidak tepat sasaran yang dilakukan oleh oknum untuk meraup keuntungan lebih besar dengan cara ilegal, pastinya patut di pertanyakan?", jelas H.Yani.

Sambung Haji Yani, "yang menjadi pertanyaan adalah kenapa pihak kepolisian tidak menyeret PT.Asnide Kurnia Gemilang. Padahal jelas terpampang Agen atas nama PT tersebut diduga kerap kali digunakan para oknum untuk mengoplos gas dan sampai saat ini tidak adanya tindakan tegas kepada PT yang bersangkutan", tanyanya.

Soal adanya dugaan pendistribusian gas subsidi yang tidak tepat sasaran dan praktik bisnis ilegal, Haji Yani juga berharap kepada pihak terkait dapat mengungkap dan menangkap para pelaku gas oplosan diwilayahnya.

"Berharap dari kepolisian dan pihak terkait dapat segera mengungkap dan menangkap pelaku bisnis ilegal di desa Dayeuh yang sudah kembali marak", pintanya.

Untuk diketahui, Pertamina sangat gencar - gencarnya lewat surat Nota Dinas VP Retail LPG sales no 954/PND/200000/2023-S3 perihal standardisasi surat penunjukan pangkalan. Namun masih ada oknum agen yang diduga tidak mematuhi seolah-olah tutup mata demi meraut ke untungan yang besar. 

Hingga berita ini di terbitkan, awak media akan menghubungi pihak satgas pertamina dan komisi VII dan menyampaikan temuan agen yang diduga menyimpang.


(Red)

© Copyright 2022 - suarapubliktvnews.com