![]() |
Foto : Keadaan Darurat, BEM RI gelar aksi unjuk rasa desak depan Polres Bogor usut tuntas Mafia Gas LPG Bersubsidi di wilayah Cileungsi.(Dok.istimewa/suarapubliktvnews.com). |
BOGOR|SUARAPUBLIKTVNEWS.COM,–Puluhan masa mengaku dari Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Indonesia (BEM-RI) menggelar aksi unjuk rasa didepan pintu masuk gedung Polres Bogor, mereka meminta aparat penegak hukum atau mendesak pihak kepolisian dapat mengungkap dengan mengusut tuntas dugaan praktik mafia gas LPG bersubsidi di wilayah Cileungsi, Kabupaten Senin (10/02/2025).
"Hal ini menjadi perhatian kami karena selain kelangkaan gas subsidi 3 kg bagi masyarakat, masih ada pihak-pihak yang menyalahgunakan wewenang mereka demi keuntungan pribadi", ujar Afanda, Koordinator BEM-RI Bogor Raya.
![]() |
Foto dok.istimewa : BEM RI (suarapubliktvnews). |
Sebelum aksi ini berlangsung, BEM-RI telah mengirimkan surat pengaduan yang berisi hasil investigasi serta nama-nama yang diduga menjadi dalang di balik bisnis ilegal tersebut. Berdasarkan keterangan para sopir pengangkut gas LPG 3 kg, gas subsidi itu sengaja dikirim untuk disuntik ke dalam tabung 12 kg sebelum dijual kembali dengan harga lebih tinggi.
"Ya, benar. Kami sebelumnya telah mengirimkan surat pengaduan kepada Polres Bogor terkait kasus ini. Namun, hingga kini para pelaku yang kami cantumkan dalam laporan masih berkeliaran dan tetap menjalankan operasinya. Sangat disayangkan, Polres Bogor yang seharusnya bisa bertindak atau menyelidiki kasus ini justru beralasan bahwa ada kendala dalam pemanggilan saksi karena belum memberikan keterangan", jelas Afanda.
Dalam pertemuan dengan perwakilan massa aksi, KBO Reskrim Polres Bogor, Bapak Dwi, membenarkan bahwa masih ada praktik penyalahgunaan gas subsidi. Namun, ia menyebut kendala dalam pemanggilan saksi sebagai alasan mengapa kasus ini belum menemukan titik terang.
Afanda menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Kami akan terus memantau aktivitas ilegal di Cileungsi. Jika praktik ini masih berlangsung, kami tidak akan ragu untuk kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar", pungkasnya.(Red/BEM RI)
Social Header