Breaking News

Oknum Kades Dan Puluhan Masa Diduga Perangkat Desa Wargajaya Intimidasi Hingga Ancam Jurnalis Di Laporkan Ke Polisi, Ini Penyebab Dan Masalahnya!!

Dok.Foto : oknum kades Wargajaya dan sejumlah masa diduga perangkat desa serta anaknya di laporkan kepolisi, usai diundang mediasi berakhir kisruh.

SUKAMAKMUR|SUARAPUBLIKTVNEWS.COM,–Sejumlah media dan wartawati yang menjadi korban dugaan pelecehan mendapat intimidasi hingga ancaman oleh puluhan masa pendukung oknum kades Wargajaya saat di mediasi.

Mediasi yang di undang melalui anggota DPRD kabupaten Bogor di kediaman Ansyori Setiawan, dihadiri Kapolsek,Camat,Ketua Apdesi Kecamatan Sukamakmur dan para Kades Lainnya serta Babinkamtibmas. Undangan Wartawati yang menjadi korban pelecehan oleh oknum Kades bersama rekan media lainnya berkahir kisruh oleh puluhan masa diduga pendukung oknum kades yang tak terima kadesnya di beritakan dengan tudingan melecehkan terhadap wartawati yang menjadi korban dan para awak media lainnya mendapatkan perlakuan intimidasi hingga adanya ancaman.

Intimidasi hingga ancaman yang di lakukan oleh puluhan masa yang datang tiba-tiba tanpa undangan, usut punya usut informasi yang didapatkan diduga oknum dari perangkat Desa Wargajaya yaitu oknum Kadus, oknum RT, Oknum RW dan sejumlah pendukung oknum kades lainnya.

"Awalnya oknum kades datang karena dijemput oleh orang suruhan Camat, Dan saat datang dikawal oleh sejumlah orang, lalu dilakukan mediasi", ujar Hotma salah satu wartawan yang ada dilokasi kejadian.Sabtu (15/2/2025)

Menurutnya selang beberapa menit kemudian oknum kades dan anaknya yang saat mediasi ditengahi oleh anggota dewan tiba-tiba diketahui anak dari oknum kades tidak terima dan mengancam serta memaki-maki wartawan yang sedang menyaksikan jalannya mediasi.

"Anak kades gak terima bapaknnya ditanya soal kejadian tersebut dan melontarkan kalimat "Hei kau diam tidak boleh merekam, matiin kameranya dan hapus videonya, Jangan macam-macam, Aing Orang Sini, Wartawan mana itu", ucap Agus menirukan kalimat oknum anak kades yang marah.

Lanjutnya usai anak oknum kades marah, oknum kades keluar dan saat diluar tiba-tiba jatuh pingsan sementara massa yang sudah terpancing emosi semakin berutal dan mengeluarkan kalimat-kalimat ancaman kepada wartawan.

"Pas Kades jatuh pingsan massa yang diluar rumah anggota DPRD semakin tak terkendali dan mengancam lalu merinsek kehadapan wartawan yang sedang berdiri diluar sambil ngomong jangan macam-macam dengan kami, wartawan apaan kalian", jelasnya

Setelah itu kata Hotma, Kapolsek Sukamakmur dan anggota DPRD menyuruh sejumlah wartawan masuk ke dalam rumah karena situasi sudah tidak terkendali sambil Kapolsek dan Anggota DPRD menenangkan massa.

"Karena situasinya udh gak terkendali Kapolsek dan Anggota DPRD nyuruh kami masuk lalu mereka meredam massa lalu menyampaikan permintaan maaf secara pribadi atas insiden itu", katanya.

Akibatnya kejadian tersebut sejumlah wartawan mengaku mengalami trauma dan tidak terima atas perlakuan itu hingga akan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bogor.

"Kami gak terima kejadian itu, kami dilindungi UU Pers dan kami mengalami trauma atas ancaman dan intimidasi oleh diduga massa pendukung oknum kades tersebut dan kejadian ini akan kami lapor kepolisi", tuturnya.

Dugaan perbuatan tidak senonoh/alias pelecehan seksual yang dialami oleh seorang wartawati inisial DI dari media online Kabar Jabar Daerah.Com berujung dilaporkan kepolisi. Minggu dini hari,(16/02/2025).

"Iya sudah saya laporkan ke polres Bogor dengan Nomor laporan STTLP/B/280/II/2025/SPKT/RES BGR/POLDA JBR dugaan tindak Pidana Pelecehan", ujarnya wartawati inisial (DI) usai membuat laporan.

Untuk diketahui dalam pemberitaan sebelumnya diceritakannya saat melaksanakan profesi sebagai jurnalis usai wawancara tiba-tiba di sodorkan amplop dan ditolak namun oknum kades memaksa menyodorkan hingga tanganya menyentuh paha kiri hingga menyentuh kemaluannya saat sedang duduk berdampingan dengan pelaku.

"Abis wawancara soal warganya yang putus sekolah, dan tiba-tiba kades nyodorkan amplop lewat paha dan mengenai kemaluan saat saya duduk disampingnya padahal udah saya tolak namun tetap disodorkan", ujar Wartawati Inisial DI Kamis 13 Februari 2025.

DI juga mengaku sempat melontarkan kalimat protes terhadap oknum kepala desa tersebut karena sikapnya dianggap telah melecehkan namun tak digubris

"Apaan sih pak, ini pelecehan saya gak terima ini pak", katanya.

Atas kejadian.tersebut DI mengaku trauma psikis dan malu serta murung dan males bicara.

"Malu dan trauma males ngomong", akunya.

© Copyright 2022 - suarapubliktvnews.com