KOTA TANGERANG,–Pendapatan usaha dari penjualan air bersih milik Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Benteng Kota Tangerang diduga belum mencapai potensi maksimal. Hal ini menimbulkan dugaan adanya ketidaksesuaian antara jumlah air yang dikelola dengan pendapatan yang diperoleh, bahkan diperkirakan mencapai selisih puluhan miliar rupiah.
Dalam laporan keuangan per 31 Desember 2024, Perumda Tirta Benteng mencatat pendapatan dari penjualan air sebesar Rp310,28 miliar. Sementara itu, berdasarkan keterangan Dewan Pengawas Perumda Tirta Benteng, Yeti Rohaeti, saat ini perusahaan telah melayani sekitar 106.000 sambungan pelanggan rumah tangga di lima kecamatan yang masuk dalam Zona 1. Adapun Zona 2 dan Zona 3 masih dalam tahap pembangunan dan ditargetkan rampung hingga tahun 2030.
Namun, jika dibandingkan dengan data pemanfaatan air yang dihimpun oleh UPTD Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cidurian-Cisadane (C2) Dinas PUPR Provinsi Banten, terdapat ketimpangan. UPTD mencatat penggunaan air oleh Perumda Tirta Benteng mencapai rata-rata 4.442.863,5 meter kubik per bulan, atau sekitar 53.314.362 meter kubik per tahun.
Mengacu pada Peraturan Wali Kota Tangerang Nomor 70 Tahun 2022, tarif rata-rata pelanggan Kelompok II adalah Rp7.067,5 per meter kubik. Jika volume air yang digunakan dikalikan dengan tarif tersebut, seharusnya potensi pendapatan mencapai sekitar Rp376,79 miliar per tahun.
Dengan demikian, terdapat selisih pendapatan sekitar Rp66,5 miliar yang belum jelas kejelasannya, dan menjadi pertanyaan publik apakah dana sebesar itu “menguap” atau terdapat faktor lain yang mempengaruhi realisasi pendapatan.
Saat dikonfirmasi mengenai dugaan ketidaksesuaian antara pendapatan dan penjualan tersebut, Wakil Wali Kota Tangerang, Sachrudin mengatakan akan melakukan pengecekkan.
“Dari mana tidak sesuainya? Coba nanti saya cek ya,” jawabnya singkat saat ditemui di Lobi Kantor Wali Kota Tangerang, Jumat (18/7/2025).
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tangerang, Herman Suwarman, memilih tidak memberikan komentar dan ia mengarahkan langsung untuk menemui Dirut.
“Itu nanti langsung dengan Dirutnya, Pak Dodi. Sebentar lagi beliau ke sini,” ujarnya singkat.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari Direktur Utama Perumda Tirta Benteng, Dodi, terkait perbedaan signifikan antara volume pemanfaatan air dan pendapatan penjualan.(Nia)
Social Header